JAKARTA, RMNEWS.ID- Militer Myanmar menutup operasi penipuan daring (online) berskala besar di wilayah perbatasan dengan Thailand, menahan lebih dari 2.000 orang dan menyita puluhan terminal internet satelit Starlink, seperti dilaporkan media pemerintah pada Senin (20/10/2025).
Myanmar selama ini dikenal sebagai salah satu pusat operasi penipuan siber internasional yang menargetkan korban di berbagai negara.
Modusnya kerap melibatkan bujuk rayu romantis atau investasi palsu untuk menipu korbannya secara daring.
Pusat-pusat penipuan tersebut biasanya merekrut pekerja asing dengan janji pekerjaan sah, tetapi kemudian menyandera dan memaksa mereka melakukan tindak kejahatan siber.
Operasi ini mencuri perhatian internasional pekan lalu setelah Amerika Serikat dan Inggris menjatuhkan sanksi terhadap jaringan penipuan besar di Kamboja, sementara otoritas AS mendakwa pemimpinnya di pengadilan federal New York.
Menurut laporan Bloomberg, militer melakukan penggerebekan di KK Park, salah satu kompleks kejahatan siber paling terkenal, sebagai bagian dari operasi sejak awal September 2025 untuk menekan penipuan online, perjudian ilegal, dan kejahatan lintas batas.
Media tersebut menampilkan foto-foto peralatan Starlink yang disita serta tentara yang melakukan razia, meski waktu pengambilan gambar tidak dijelaskan.
KK Park berlokasi di pinggiran Myawaddy, kota perdagangan utama di perbatasan Thailand, Negara Bagian Kayin, Myanmar.
ilayah ini dikenal memiliki pengaruh kuat milisi etnis minoritas dan hanya sebagian dikendalikan oleh pemerintah militer.
Juru bicara militer Myanmar, Mayor Jenderal Zaw Min Tun, menuding bahwa Karen National Union (KNU)m kelompok etnis bersenjata yang menentang kekuasaan junta terlibat dalam operasi penipuan tersebut.
Namun, KNU membantah tuduhan itu, menyebut lahan yang digunakan adalah area sewaan dari perusahaan lokal tanpa kaitan dengan kegiatan kriminal.
Bloomberg melaporkan, militer menemukan lebih dari 260 bangunan tak berizin dan menyita berbagai peralatan, termasuk 30 terminal Starlink. Sebanyak 2.198 orang ditahan, meski kewarganegaraan mereka tidak diungkapkan.
Starlink, layanan internet satelit milik perusahaan SpaceX yang dipimpin Elon Musk, tidak memiliki izin operasi di Myanmar.
Namun, ratusan perangkatnya diketahui diselundupkan ke Asia Tenggara untuk digunakan oleh kelompok penipuan siber.
SpaceX belum memberikan komentar atas laporan ini, tetapi kebijakannya secara tegas melarang penggunaan untuk aktivitas menipu atau ilegal.**
Redaktur: Gusti Rangga
Sumber: Bloomberg
























































