JAKARTA, RMNEWS.ID- Amerika Serikat (AS) kembali melancarkan serangan terhadap kapal yang diduga mengangkut narkoba di lepas pantai Venezuela, kata Menteri Pertahanan Pete Hegseth pada Jumat (3/10/2025).
Serangan terbaru ini, yang keempat dalam beberapa pekan terakhir, menewaskan empat orang.
Serangan ini merupakan contoh terbaru dari upaya Presiden Donald Trump menggunakan kekuatan militer AS secara kontroversial secara hukum, mulai dari pengerahan pasukan aktif AS di Los Angeles hingga melakukan serangan antiterorisme terhadap tersangka pengedar narkoba.
Hegseth mengatakan serangan pada Jumat dilakukan di perairan internasional dan semua korban tewas adalah laki-laki.
Ia menyebut kapal itu mengangkut “narkotika dalam jumlah besar—menuju Amerika untuk meracuni rakyat kami.”
“Serangan ini akan terus berlanjut sampai serangan terhadap rakyat Amerika berakhir!!!!” kata Hegseth dalam sebuah unggahan di X, sebagaimana dilansir dari Bloomberg.
Hegseth mengatakan, tanpa memberikan bukti, bahwa intelijen “tanpa keraguan” mengonfirmasi kapal itu membawa narkoba dan bahwa orang-orang di dalamnya adalah “teroris narkotika.”
Ia tidak mengungkapkan jumlah atau jenis narkoba yang diduga ada di dalam kapal.
Trump, juga tanpa memberikan bukti, mengatakan kapal itu membawa cukup narkoba untuk membunuh 25.000 hingga 50.000 orang.
Kementerian Komunikasi Venezuela tidak segera menanggapi permintaan komentar.
Redaktur: Gusti Rangga
Sumber: Bloomberg