JAMBI, RMNEWS.ID- Sebuah fenomena menarik terjadi Di Jambi, tepatnya di Kelurahan Penyengat Rendah, Kecamatan Telanaipura.
Fenomena itu imbas dari musim kemarau panjang yang melanda sejumlah wilayah di Indonesia.
Fenomena tersebut berupa pantai dadakan yang terbentuk di tengah Sungai Batanghari. Fenomena ini langsung menjadi daya tarik wisata, mengundang warga setempat maupun dari luar daerah untuk menikmati pemandangan yang tidak biasa ini.
Pantai dadakan ini terbentuk akibat penyusutan air Sungai Batanghari yang sudah terjadi selama dua pekan terakhir. Hamparan pasir yang muncul membentang panjang, menciptakan suasana layaknya pantai yang sebenarnya.
Tidak hanya menikmati suasana seperti di pantai, pengunjung juga menjadikan pantai ini sebagai objek foto. Pemandangan sunset yang indah pada petang hari menambah daya tarik tempat ini.
Jarak pantai dadakan itu hanya sekitar 30 menit dari pusat Kota Jambi dan bisa ditempuh dengan kendaraan roda dua maupun roda empat.
Salah satu pengunjung bernama Mizrah mengaku datang ke pantai dadakan ini untuk menikmati suasana pantai dan sunset bersama anak dan cucunya.
“Di sekitar Provinsi Jambi jarang ada tempat wisata yang memiliki pasir, jadi pantai dadakan ini sangat menarik,” kata Mizrah, dikutip dari Beritasatum Minggu (4/8/2024).
Dengan adanya fenomena pantai dadakan ini juga menjadi ladang rejeki bagi warga sekitar. Sepanjang pantai, terdapat tenda-tenda warga yang berjualan minuman dan makanan.
Salah satu pedagang bernama Marisa merasa bersyukur bisa mengais rezeki dari kekeringan air Sungai Batanghari.
Marisa mengaku, setiap hari berjualan dari pukul 15.00 hingga 18.00 WIB dengan omzet harian berkisar antara Rp 100.000 hingga Rp 300.000, tergantung dari ramainya pengunjung. Ia menjual minuman es kocok dan makanan seperti opak dan bakso bakar.
Pantai dadakan ini bukanlah fenomena baru. Setiap tahun, saat memasuki musim kemarau dan air Sungai Batanghari menyusut, pantai ini muncul dan menjadi daya tarik tersendiri bagi warga.
Editor: Gusti Rangga
Sumber: Beritasatu