JAKARTA, RMNEWS.ID – Kondisi keamanan di Laut Merah kembali rentan setelah Kelompok Houthi asal Yaman dan militer Amerika Serikat (AS) saling serang dalam beberapa hari ke belakang.
Dilansir dari Xinhua pada Senin (17/3/2025), Houthi melancarkan serangan balasan terhadap kapal induk AS USS Harry S Truman di Laut Merah pada Minggu.
Sebelumya, AS membombardir basis Houthi di Yaman. Operasi tersebut menewaskan puluhan orang.
“Musuh Amerika melancarkan agresi terang-terangan terhadap negara kami dengan lebih dari 47 serangan udara yang menargetkan Sanaa dan tujuh provinsi lainnya,” kata Juru Bicara Houthi Yahya Sarea dalam pernyataannya.
“Sebagai tanggapan atas agresi tersebut, kami melakukan operasi militer, menargetkan USS Harry S. Truman dan kapal pengawalnya dengan sebuah pesawat nirawak dan 18 rudal balistik dan jelajah,” sambung Sarea.
Juru bicara tersebut juga mengonfirmasi bahwa kelompoknya akan terus memberlakukan blokade laut terhadap Israel di perairan Laut Merah dan sekitarnya. Hal tersebut akan dilakukan hingga Tel Aviv kembali membuka akses bantuan untuk warga Palestina di Jalur Gaza.
Pesawat tempur AS melancarkan serangan udara besar-besaran di Yaman utara pada Sabtu malam. Operasi tersebut menargetkan beberapa infrastruktur milik Houthi.
Ini adalah operasi militer AS pertama terhadap kelompok Houthi sejak Presiden Donald Trump mengambil alih kekuasaan pada Januari dan menetapkan kembali kelompok tersebut sebagai organisasi teroris asing.
Dari November 2023 hingga 19 Januari tahun ini, Houthi, yang saat ini menguasai sebagian besar Yaman utara, termasuk ibu kota Sanaa, melancarkan puluhan serangan terhadap kapal-kapal di Laut Merah yang terkait dengan Israel untuk menunjukkan solidaritas dengan warga Palestina yang dilanda konflik berkepanjangan dengan Israel. Serangan tersebut kemudian meluas hingga mencakup kapal-kapal AS dan Inggris
Houthi menghentikan serangan mereka di Laut Merah pada 19 Januari, ketika kesepakatan gencatan senjata Gaza mulai berlaku. Gencatan senjata tersebut saat ini telah berakhir.
Editor: Andika
Sumber: IDX Channel