BOJONEGORO, RMNEWS.ID – Penjualan dan penyelundupan senjata api untuk Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua berhasil dibongkar oleh polisi. Senjata-senjata tersebut ternyata diproduksi di sebuah rumah di Bojonegoro, Jawa Timur.
Rumah yang terletak di Perumahan Kalianyar, Kapas, Bojonegoro, digerebek oleh polisi pada Sabtu (8/3/2025) sekitar pukul 13.00 WIB. Dari penggerebekan tersebut, polisi menangkap 4 orang, yaitu:
1. Teguh Priyono, penghuni rumah,
2. Muh. Kamaludin,
3. Pujiono, dan
4. Moh. Herianto.
Dari keempat orang tersebut, 3 orang ditetapkan sebagai tersangka, yaitu Teguh, Kamaludin, dan Pujiono, sementara Herianto hanya menjadi saksi.
Kapolda Jawa Timur, Komjen Imam Sugianto, menjelaskan peran masing-masing tersangka:
– Teguh bertindak sebagai pemasok dan distributor senjata api,
– Kamaludin bertugas sebagai operator mesin perakitan senjata,
– Pujiono, yang berlatar belakang sebagai tukang kayu asal Bojonegoro, bertugas membuat popor senjata.
Sementara itu, Herianto hanya membantu dalam proses pengemasan dan mengaku tidak mengetahui bahwa senjata tersebut akan dijual kepada KKB di Papua.
Imam mengatakan pengungkapan kasus tersebut dilakukan oleh Tim gabungan dari Polres Keerom dan Satuan Tugas (Satgas) Operasi Damai Cartenz bersama jajarannya beserta Polda Papua, DIY, dan Papua Barat. Menurut Imam, penangkapan dan pengungkapan produksi senpi di Bojonegoro merupakan pengembangan dari terbongkarnya penyelundupan senpi dari sekelompok orang kepada KKB di Papua.
“Sejak 6 sampai 9 Maret 2025, kami mengamankan 7 tersangka dengan perannya masing-masing dan juga dengan berbagai jenis senpi dan amunisi,” kata Imam kepada wartawan dalam konferensi pers di Polda Jatim, Selasa (11/3/2025).
Imam menyebutkan ada 7 pelaku yang diamankan. Mereka memiliki peranan dan latar belakang yang berbeda. Salah satunya adalah pecatan TNI Kodam 18 Kasuari Papua Barat Yuni Enumbi yang berperan sebagai penyandang dana dan pembeli senpi di Distrik Puncak Jaya Papua. Yuni inilah otak dari kasus ini.
Dalam melancarkan aksinya, Yuni tak sendiri. Ia dibantu 6 tersangka lain yakni 3 orang dari Bojonegoro tersebut sebagai pembuat senjata.
Tak hanya itu, mereka juga bekerja sama dengan Eko Sugiono, ex prajurit TNI Kodam 18 Kasuari Papua Barat yang berperan menyimpan senpi di Manokwari Papua Barat. Mereka juga berafiliasi dengan Adi Pamungkas, penyimpan senpi dan amunisi asal Sleman Yogyakarta.
Hal senada disampaikan Dirreskrimum Polda Jatim Kombes Farman. Menurut Farman, Teguh berperan sebagai pria yang melakukan transaksi dan menjembatani komunikasi dengan para pelaku lain. Sementara, otak dari produksi, distribusi, hingga penyelundupan senpi dilakukan oleh Yuni.
“Seperti yang disampaikan saudara Eko dan Yuni. Yuni juga pernah ke Bojonegoro untuk melihat lokasi pembuatan senpi itu sendiri,” ujar Farman.
Mantan Dirreskrimsus Polda Jatim itu menjelaskan Teguh dan Yuni berkomunikasi secara intens. Bahkan, diketahui para pelaku lain.
“Ini otaknya kan inisial Y, apakah lainnya mengetahui? Sangat mengetahui. Tapi yang melakukan komunikasi dan transaksi jual beli adalah saudara T (Teguh),” terangnya.
Editor: Andika
Sumber: Detik