BATAM, RMNEWS.ID-Kinerja dinas Perhubungan Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) belakangan ini mendapat soroptan publik. Pasalnya sejak Instansi yang mengelola jasa pelayanan kepelabuhan di Kepri dipimpin Junaidi. Bukan hanya perawatan yang tidak maksimal dalam mengelola pelabuhan sebagai aset negara agar kondisinya tetap terawat.
Namun tiap tahun retribusi dari jasa pelayanan pelabuhan sebagai Pendapatan Asli Daerah (PAD) tidak pernah tercapai target. Padahal potensi pendapatan dari sektor pelayanan pelabuhan cukup besar seperti pelayanan jasa izin sandar, jasa bongkar muat, pas orang, pas kendaraan, jasa pemanfaatan tanah dan gedung, labuh jangkar, jasa penitipan kenderaan, jasa pemanfaatan ruang laut dan garis pantai.
Salah satu pelabuhan laun di Tarempa, Pulau Anambas yang dikelola Dishub Kepri. (Foto/Dokumentasi).
Saat ini pelabuhan yang dikelola Dinas Perhubungan Provinsi Kepri melalui unit pelaksana teknis (UPT) adalah Penyelenggara Pelabuhan Wilayah II Kabupaten Karimun; UPT Penyelenggara Pelabuhan Wilayah III Kota Tanjungpinang; UPT Penyelenggara Pelabuhan Wilayah IV Kabupaten Natuna dan Kabupaten Anambas, UPT Penyelenggara Pelabuhan Wilayah V Kabupaten Lingga.
Sumber media ini mengungkap, sebelumnya potensi PAD dari jasa pelayanan enam pelabuhan seperti Pelabuhan Letung, Pelabuhan Dabo Singkep, Pelabuhan Tanjunguban, Pelabuhan Ranai, Pelabuhan Serasan tiap tahun bisa mencapai 50 hingga 75 miliar. Namun sejak Dinas Perhubungan Provinsi Kepri dipimpin Junaidi, retribusi jasa pelayanan pelabuhan tidak pernah tercapai target.
Sumber di internal Dishub Kepri mengungkap, tidak tercapainya target pendapatan pengelolaan pelabuhan dari sejumlah sector jasa pelayanan pelabuhan, bukan karena berkurangnya aktivitas pengguna transportasi laut akibat faktor cuaca. Tapi diduga kuat karena adanya penyelewengan sehingga target pendapatan yang ditetapkan tiap tahun tidak tercapai, ungkap sumber.
Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Kepri Junaidi, hingga berita ini di tayangkan belum berhasil dikonfirmasi karena beberapa kali komfirmasi yang disampaikan media ini tidak direspon.***
Redaksi : Mawardi.