BEKASI, RMNEWS.ID – Sebanyak 57 unit rumah warga di Kampung Buwek RW 28, Desa Sumberjaya, Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, mengalami kerusakan parah akibat diterjang oleh angin puting beliung pada Kamis (6/2/2025) dini hari.
Menurut Udin (41), salah seorang warga yang rumahnya mengalami kerusakan pada atap akibat terjangan puting beliung Bekasi ini, peristiwa tersebut terjadi dengan sangat cepat. Kejadian ini diawali dengan hujan yang deras kemudian disusul dengan angin kencang yang langsung menyapu atap rumah warga.
“Sekitar pukul 01.30, awalnya hujan deras dengan angin kecil, lalu tiba-tiba angin puting beliung datang. Bagian atap rumah saya rusak, asbesnya beterbangan. Kejadian ini berlangsung hanya dalam hitungan detik,” ucap Udin, Kamis pagi.
Ia menambahkan, di sekitar rumahnya juga terdapat lebih dari lima rumah yang mengalami kerusakan yang sama.
Ajid (42), warga lainnya, juga mengalami kejadian serupa. Saat angin puting beliung Bekasi melanda, ia bahkan sampai tertimpa reruntuhan puing atap rumahnya akibat angin puting beliung tersebut.
“Saya sedang tidur di ruang tengah, sementara istri dan anak berada di kamar. Saya mendengar suara keras dari dapur, lalu ada suara gemuruh. Saya sempat berlari ke kamar sebelum akhirnya atap rumah ambruk. Saya langsung melindungi anak dan istri saya dari reruntuhan plafon,” jelasnya, dilansir dari Beritasatu.
Akibat kondisi rumahnya yang sudah hancur, Ajid untuk sementara waktu akan mengungsi ke rumah keluarga yang tidak terdampak bencana.
Sementara itu, Deden, Kepala Regu Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bekasi, menyatakan bahwa hingga saat ini telah terdata sebanyak 57 rumah mengalami kerusakan parah akibat angin puting beliung dan pohon tumbang.
BPBD bersama instansi terkait lainnya tengah menginventarisasi kerusakan akibat bencana tersebut.
“Kami masih mendata rumah yang terdampak. Untuk taksiran kerugian masih dalam proses perhitungan. Tim BPBD bersama relawan juga tengah menangani pohon tumbang dan menyiapkan dapur umum bagi warga yang membutuhkan,” katanya.
Kerusakan yang terjadi umumnya ada pada bagian atap rumah warga. Saat ini, sebagian warga mulai membersihkan puing-puing sambil menunggu bantuan dari Pemerintah Daerah.
“Awalnya, kami mendata 53 rumah yang rusak, namun kini bertambah menjadi 57. Kami masih terus memastikan wilayah terdampak secara menyeluruh,” tutupnya.
Editor : Adhya
Sumber : Beritasatu