SITUBONDO, RMNEWS.ID – Ribuan rumah di Situbondo, Jawa Timur, diterjang banjir. Sebanyak 60 di antaranya rusak. Berbagai ruas jalan juga longsor hingga menyebabkan sejumlah daerah menjadi terisolasi. Warga trauma dan belum mau untuk kembali ke rumah.
“Di tempat kami air yang masuk ke rumah warga mulai 50 cm hingga 1 meter. Kami mengungsi secara mandiri ke tempat aman,” ucap salah seorang warga terdampak banjir, Hakim, Rabu (5/2/2025), dilansir dari Beritasatu.
Dikatakan, warga di beberapa desa di Kecamatan Bungatan masih merasa trauma karena selama dua malam berturut-turut diterjang oleh banjir. Banjir yang menerjang permukiman warga tersebut disebabkan dari luapan air sungai yang jebol karena tak bisa lagi menampung derasnya debit air akibat intensitas hujan yang tinggi.
“Kami masih khawatir ada banjir susulan. Kami mohon disiapkan jalur evakuasi dan tempat penampungan aman. Kalau tiba-tiba ada banjir kami bisa langsung lari ke tempat penampungan, ” kata Hakim.
Kerusakan terparah akibat banjir di Kecamatan Kendit. Di wilayah ini, dilaporkan bahwa ada 60 rumah rusak diterjang banjir dan 22 di antaranya rusak total.
“Puluhan rumah rusak terjadi di sejumlah dusun di Desa Tambakukir, Kecamatan Kendit,” ungkap Koordinator Pusdalops BPBD Situbondo Puriyono.
Menurut Puriyono, banjir bandang tersebut terjadi karena intensitas hujan yang cukup tinggi selama dua hari ini. Selain menerjang pemukiman warga, banjir juga menggenangi sejumlah fasilitas umum seperti puskesmas, perkantoran, dan sekolah.
“Pohon tumbang dan longsor juga terjadi di mana-mana hingga mengganggu aktivitas warga,” tuturnya.
Dikatakan, pohon tumbang terjadi di beberapa titik di jalan pantura Situbondo hingga menyebabkan arus lalu lintas sempat alami macet total. Selain itu, banjir juga memutus akses jalan Desa Patemon, Kecamatan Bungatan.
Dilaporkan, dua hari terakhir, banjir terjadi di sejumlah daerah di Kabupaten Situbondo, seperti Kecamatan Kendit, Panarukan, Kecamatan Situbondo, Bungatan dan Mlandingan.
Editor : Adhya
Sumber : Beritasatu