BATAM, RMNEWS.ID – Anggota Komite II DPD RI, Lalita, menyoroti permasalahan sampah dan kondisi lingkungan yang ada di Batam. Ia kaget melihat sampah yang banyak berserakan di pinggir-pinggir jalan.
Dalam kunjungan kerja (Kunker) DPD RI ke Batam pada, Senin (3/2/2025), ia menyampaikan kritiknya mengenai sampah yang berserakan di beberapa wilayah di Batam. Ia mengungkapkan keprihatinannya dalam sebuah forum resmi di Batam.
“Sampahnya tolong, deh, Pak. Kurang bagus. Polusi. Jadi kurang bagus untuk Batam ini,” ucapnya dengan nada prihatin saat berbicara di forum tersebut, dilansir dari Batampos.
Ketika diwawancarai usai menyampaikan kritiknya di forum, Lalita menceritakan pengalamannya selama melakukan kunjungan ke beberapa kawasan di Batam. Ia melihat langsung tumpukan sampah di pinggir jalan, yang menurutnya tidak nyaman untuk dipandang.
“Kemarin saya tiba, saya diajak ke satu wilayah, ternyata sampah berserakan di pinggir jalan. Agak bingung juga ya saya melihat,” ujarnya.
Batam yang ia kenal sebagai kota indah dengan potensi besar sering dibandingkan dengan Singapura, justru memiliki beberapa titik yang kurang terawat.
Tidak hanya soal sampah, Lalita juga menyoroti kondisi perumahan warga di sejumlah kawasan. Adanya rumah-rumah yang tidak layak huni yang membingungkannya, apakah kawasan tersebut termasuk hutan lindung atau sudah menjadi wilayah pemukiman legal.
“Saya bingung, apakah itu hutan lindung atau sudah jadi hak milik penghuni di sana,” ujar dia.
Lalita mengaku baru pertama kali mengunjungi Batam dan merasa belum sepenuhnya memahami persoalan sampah di kota ini. Meski demikian, ia menilai masalah sampah ini diperlukan perhatian serius dari pemerintah setempat untuk menindak lanjuti.
“Untuk pemerintah di Batam, coba tolong dikoordinasikan (persoalan sampah). Ditindaklanjuti, jangan dibiarin lagi,” katanya.
Menurut Lalita, sampah yang berserakan ini tidak hanya merusak estetika kota, tetapi juga mencoreng citra Batam sebagai kawasan strategis yang banyak menarik perhatian para wisatawan dan bahkan investor. Ia juga menyayangkan jika keindahan Batam ternodai akibat pengelolaan lingkungan yang tidak maksimal.
Saat mendengar bahwa masalah sampah di Batam ternyata sudah berlangsung cukup lama, Lalita mengaku semakin prihatin. Ia meminta pemerintah setempat untuk segera mencari solusi yang konkret agar permasalahan ini tidak menjadi lebih parah.
“Ternyata masalah ini sudah lama, ya? Ya, minta tolong pemerintah setempat untuk diperhatikan, cari solusinya untuk Batam lebih indah,” tuturnya.
Ia berharap adanya koordinasi yang lebih baik antar-pihak terkait untuk mengatasi persoalan ini. Dengan pengelolaan sampah yang baik, Batam bisa semakin bersaing di tingkat nasional maupun internasional.
“Sayang banget Batam yang sangat indah ternyata ada tempat-tempat tertentu yang sampahnya berantakan. Potensi kota ini luar biasa, jangan sampai sia-sia,” ujar dia.
Editor : Adhya
Sumber : Batampos