KOTA BATU, RMNEWS.ID – Sebanyak 12 pohon di Kota Batu, Jawa Timur tumbang. Jumlah tersebut terjadi dalam kurun waktu 24 jam.
Belasan pohon yang tumbang ini terjadi di sejumlah titik. Kejadian pertama pada Kamis (30/1/2025) pukul 02.00 WIB di Jalan Diponegoro, Kota Batu dan menimpa rumah mantan Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kota Batu Kartika Trisulandari. Kejadian terakhir pada Jumat (31/1/2025) pukul 02.00 WIB.
Kepala BPBD Kota Batu Agung Sedayu menyampaikan, menerima laporan 16 bencana akibat angin kencang selama kurun waktu 24 jam.
Dari 16 laporan itu, kata dia 13 di antaranya adalah laporan pohon tumbang dan sisanya bangunan, termasuk kandang ternak milik warga maupun bangunan kosong yang sudah lama tidak ditempati dan longsor plengsengan.
Dia menjelaskan, belasan pohon tumbang yang terjadi bergantian karena angin kencang sepanjang Kamis (30/1/2025) dini hari hingga Jumat (31/1/2025) dini hari.
“Penyebabnya karena seringnya hujan, disertai angin kencang yang melanda wilayah Kota Batu,” ujar Agung saat dikonfirmasi, Jumat (31/1/2025), dilansir dari INews.
Menurutnya, pohon yang tumbang, jenis lo yang roboh di Jalan Lesti, Kelurahan Ngaglik, Kecamatan Batu, dekat Tempat Pemakaman Umum (TPU) Ngaglik, menjadi yang tertinggi. Diameter pohon itu mencapai tinggi 18 meter dan lebar 2,5 meter.
“Pohon itu tumbang dan menimpa beberapa makam di TPU Ngaglik. kejadiannya Kamis kemarin. Kalau yang di Pasar Laron dekat alun-alun itu lima stan pedagang rusak akibat tertimpa pohon Mahoni setinggi 10 meter dengan lebar 25 sentimeter,” ungkapnya.
Dia mengatakan, pohon tumbang di antaranya menimpa dua unit mobil di Jalan Kasan Kaiso RT 2 RW 5, Kelurahan Ngaglik. “Pohon setinggi 10 meter dan lebar diameter 90 sentimeter di Jalan Abdul Gani Atas, Kelurahan Ngaglik,” katanya.
Pohon tumbang yang tumbang juga menimpa Sekolah Dasar (SD) Negeri Dadaprejo 2 Kecamatan Junrejo, Kota Batu. Para siswa terpaksa mengungsi sementara untuk mengikuti kegiatan belajar mengajar.
“Pohon tumbang membuat atap bangunan kelas 4 A dan 4 B SDN Dadaprejo 2 rusak. Proses pembelajaran terpaksa dipindahkan ke ruangan kelas yang lebih aman,” pungkasnya.
Editor : Adhya
Sumber : INews