BATAM, RMNEWS.ID – Tahun baru adalah momen yang dinanti-nanti, karena menjadi awal dari lembaran baru penuh harapan. Namun, di Indonesia, seringkali hujan deras dan angin kencang menemani perayaan pergantian tahun.
Hal ini menimbulkan pertanyaan, mengapa tahun baru identik dengan hujan? Ternyata, ada penjelasan ilmiah di balik fenomena ini yang melibatkan faktor astronomis dan meteorologis.
Melansir dari Okezone, seperti dikutip dari BMKG melalui akun Instagram @infobmkg, fenomena hujan di malam tahun baru disebabkan oleh kondisi astronomis dan cuaca di akhir tahun. Secara astronomis, awal Januari bertepatan dengan posisi matahari di titik tertinggi di langit belahan bumi selatan.
Di Indonesia, hal ini meningkatkan radiasi matahari yang membuat udara menjadi lebih panas dan lembab. Udara ini naik ke atmosfer, bertemu dengan udara dingin, dan menghasilkan kondensasi yang akhirnya menjadi awan hujan.
Selain itu, secara meteorologis, bulan Desember dan Januari merupakan puncak musim hujan di Indonesia. Angin muson barat yang membawa uap air dari Samudra Hindia dan Laut China Selatan memperkuat curah hujan di wilayah Nusantara. Bahkan, fenomena global seperti El Nino dan La Nina dapat memengaruhi intensitas hujan, membuatnya lebih deras atau lebih singkat.
Faktor Astronomis dan Meteorologis yang Memengaruhi
• Faktor Astronomis: Posisi matahari di titik tertinggi menyebabkan peningkatan suhu udara, yang menciptakan awan hujan.
• Faktor Meteorologis: Angin muson barat membawa banyak uap air ke Indonesia selama puncak musim hujan.
Fenomena hujan saat tahun baru bukanlah kebetulan, melainkan hasil dari kombinasi faktor astronomis dan meteorologis yang alami. Jadi, jika anda berencana merayakan tahun baru di luar ruangan, pastikan untuk mempersiapkan payung atau jas hujan.
Editor: Andika
Sumber: Okezone