BATAM, RMNEWS.ID – Seorang influencer TikToker bernama Bank Leicester atau Thanakarn Kanthee gemparkan dunia maya.
Insiden itu terjadi di malam Natal 2024 sekitar pukul 11 malam selama pesta di Toko Pertanian Om Sin di provinsi Chanthaburi.
Videonya menjadi viral karena dirinya dicekoki minuman keras oleh beberapa orang, Mirisnya, mereka nampak santai membully Bank Leicester yang memiliki disabilitas yang menyebabkan dirinya tewas usai ditantang minum meras atau challenge menenggak miras.
Melansir dari Tribun, dalam video beredar di media sosial tersebut terlihat seorang pria memberikan tantangan minum miras itu kepada korban.
Terlihat orang-orang yang begitu ramai begitu senang memvideokan momen jelang kematian itu.
Dalam potongan video lain memperlihatkan, Bank Leicester terlihat sudah sempoyongan. Pandangan matanya sudah tidak normal.
Namun orang di sekitarnya terus memaksa korban meminumkan miras di gelas lainnya yang mereka pegang.
Sambil sempoyongan, Bank Leicester terlihat sempat menolak.
Namun dia sudah tak kuasa karena tubuhnya sudah lemas.
Korban terlihat terpaksa meminum miras itu karena oleh orang lain gelas miras itu dituangkan langsung ke mulutnya secara paksa.
Sementara itu, Kementerian Thailand kini tengah turun untuk nenek Bank yang sudah lanjut usia, termasuk rencana perbaikan rumahnya dan tunjangan perawatan lansia.
Bank Leicester awalnya memang menerima challenge, namun saking banyaknya konten kreator lain yang memberinya tantangan, Bank Leicester seakan-akan diekploitasi demi follower.
Sejumlah media asing pun menyebut bahwa Bank Leicester termasuk korban bully dalam kasus ini.
Dalam perkembangannya, Polisi telah menangkap beberapa orang yang terkait dengan kematian Bank Leicester alias Thanakarn Kanthee ini.
Polisi telah menahan sedikitnya dua tersangka utama.
Yang pertama, Ekkachat “M” Meeprom (35), ditangkap karena diduga mendorong Bank untuk minum dua botol brendi 350ml dengan imbalan 10.000 baht (Rp 4,7 Juta) per botol.
Tersangka kedua adalah Theerawat “Bird” Srirong (36), yang diduga membawa Bank ke pesta yang fatal itu.
Bird dituduh secara rutin mengeksploitasi Bank, yang memiliki lebih dari 100.000 pengikut TikTok, untuk konten media sosial.
Bird menghadapi dakwaan terkait pengunggahan konten yang tidak pantas dan potensi pelanggaran perdagangan manusia.
Selama upacara pemakaman Bank Leicester di kuil Wat Yu Dee Satthatham di Bangkok, beberapa kreator konten yang sebelumnya mengeksploitasi Bank datang untuk meminta maaf kepada neneknya yang berusia 80 tahun.
Di antara mereka adalah Thanapol “Boat Own-wai” (40), yang meminta maaf atas video viral di mana ia muntah di kepala Bank, dan Alongkorn “Meng” (41) yang mengaku membayar Bank 2.000 baht (sekitar Rp 900 Ribu) untuk mengonsumsi gel pelumas.
Menteri Pembangunan Sosial Varawut Silpa-archa menanggapi tragedi tersebut, dia menyerukan agar mengehntikan eksploitasi individu penyandang disabilitas demi konten media sosial.
“Meskipun pembuatan konten telah menjadi sumber pendapatan yang signifikan, saya mengimbau masyarakat untuk tidak mengambil untung dari disabilitas orang lain,” ungkapnya.
Editor: Andika
Sumber: Tribun