JAKARTA, RMNEWS.ID – Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI melaporkan sebanyak 1.220 Warga Negara Indonesia (WNI) telah berhasil dievakuasi dari sejumlah wilayah konflik di Timur Tengah selama setahun terakhir atau periode 2023-2024.
Evakuasi dilakukan dari Sudan, Palestina, Israel, khususnya Gaza, dan Lebanon, menyusul eskalasi konflik di kawasan tersebut.
“Dapat kami sampaikan bahwa selama periode 2023-2024, total ada 1.220 Warga Negara kita yang telah berhasil kita evakuasi dari Sudan. Pada April 2023, Palestina, Israel, secara khusus di Gaza dan Israel, kemudian Lebanon,” ujar Direktur Perlindungan WNI Kemenlu, Judha Nugraha, saat konferensi pers di Ruang Palapa, Kemenlu, Jakarta, Kamis (5/12/2024).
Judha mengatakan langkah-langkah evakuasi dan perlindungan WNI melibatkan koordinasi intensif dengan pihak terkait bahkan Tentara Nasional Indonesia (TNI), termasuk pembaruan rencana kontingensi.
“Beberapa langkah sudah kita lakukan terkait dengan langkah koordinasi dengan pihak terkait dengan update rencana kontijensi yang kita lakukan termasuk peningkatan status siaga yang tadi kami sampaikan, kita lakukan exercise proses evakuasi dan juga siapkan shelter safe house di KBRI. Kita berikan imbauan dan juga kami di pusat telah membentuk crisis responding yang terdiri dari unsur-unsur TNI,” jelasnya.
Judha juga memaparkan terdapat 26.188 WNI masih ada di Timur Tengah, di Israel sebanyak 231 WNI, dan Lebanon sebanyak 83 WNI.
Sementara itu, Kemenlu telah melaksanakan tujuh gelombang evakuasi dengan memulangkan 89 WNI. Namun, masih ada 83 WNI yang memilih tetap tinggal di Lebanon dengan terus berkoordinasi bersama KBRI Beirut.
Selain WNI, Indonesia juga memiliki 1.232 personel TNI yang tergabung dalam misi perdamaian PBB (UNIFIL) di Lebanon.
“Dapat kami sampaikan untuk wilayah Lebanon telah ada 7 kali gelombang evakuasi yang sudah kita lakukan di mana 89 orang sudah dapat kita evakuasi saat ini masih ada 83 WNI lagi yang ada di wilayah Lebanon yang memang mereka memilih untuk tetap tinggal dan kemudian ada 1.232 personel TNI yang tergabung dalam UNIFIL,” ungkap dia.
Judha pun mengatakan Kemenlu telah menyampaikan imbauan-imbauan kepada WNI untuk lapor diri ketika situasi dalam konflik perang. Pemerintah juga meminta WNI untuk menghindari tempat-tempat rawan, gunakan medsos secara bijak, dan komunikasi dengan perwakilan RI.
“Kami sampaikan kepada para WNI yang berada di wilayah Timteng dan telah ditetapkan siaga 1 kami sangat mengimbau untuk dapat mengikuti proses evakuasi yang telah disampaikan oleh perwakilan RI,” kata dia.
Editor: Andika
Sumber: IDX Channel