JAKARTA, RMNEWS.ID – Wilayah pusat Israel dalam keadaan kacau setelah serangan ratusan rudal Hizbullah Lebanon pada hari Senin (18/11/2024). Serangan tersebut menargetkan Tel Aviv Raya, termasuk area di dekat pusat perbelanjaan di Tel Aviv timur.
Sumber medis Zionis mengonfirmasi beberapa orang cedera akibat serangan tersebut, dengan satu orang dalam kondisi cedera serius.
Sementara media-media Israel menyebutkan bahwa empat ledakan terdengar di Tel Aviv, dan layanan ambulans Zionis mengonfirmasi bahwa sedikitnya lima orang terluka.
Serangan tersebut memicu bunyi sirene dan pemadaman listrik di beberapa bagian Tel Aviv. Bandara Ben Gurion dilaporkan ditutup sebagai tindakan pencegahan, sebagaimana dilansir dari Sindo.
Militer Israel mengeklaim bahwa sistem pertahanan udaranya berhasil mencegat rudal-rudal yang diluncurkan dari Lebanon, meskipun serpihan dari pencegatan tersebut menyebabkan cedera di Ramat Gan, pinggiran kota Tel Aviv.
Layanan ambulans mengonfirmasi telah merawat empat orang di Ramat Gan.
Channel 12 melaporkan bahwa rudal-rudal balistik yang diluncurkan dari Lebanon lolos dari pencegatan sistem pertahanan udara dan mendarat di Bnei Brak, sebelah timur Tel Aviv. Militer Zionis melacak total ada sekitar 170 rudal yang ditembakkan dari Lebanon ke Israel.
Selain itu, Komando Front Dalam Negeri Israel melaporkan pengaktifan sirene peringatan serangan udara meluas di seluruh Tel Aviv Raya dan lebih dari 100 lokasi lainnya, termasuk Teluk Haifa, sebelah utara Tel Aviv.
Berdasarkan himpunan informasi sumber-sumber Israel, Al-Jazeera melaporkan bahwa enam tim pemadam kebakaran berusaha memadamkan api yang berkobar di saluran listrik bertegangan tinggi yang langsung terkena rudal di sebelah timur Tel Aviv.
Sementara, menurut laporan lain Palestine Chronicle, Hizbullah mengaku bertanggung jawab atas pengeboman pangkalan militer Shraga dan area Krayot—keduanya terletak di sebelah utara Haifa—untuk kedua kalinya.
Editor: Andika
Sumber: Sindo