RAJA AMPAT, RMNEWS.ID – Seorang guru Sekolah Menengah Pertama (SMP) berinisial NM nyaris menjadi korban pemerkosaan oleh salah seorang siswanya yang berinisial LS di Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat Daya. Kejadian ini berlangsung pada 14 November 2024 sekitar pukul 01.00 WIT di rumah dinas guru tersebut.
Kapolsek Waigeo Utara, Ipda Nasrullah Kabare, menjelaskan bahwa insiden ini dimulai setelah listrik di rumah dinas korban mendadak mati. Suasana yang tenang dan sepi di dalam rumah tiba-tiba berubah menjadi mencekam.
Menurut kapolsek, LS yang merupakan siswa tersebut berusaha untuk membuka pintu rumah dengan menggunakan sebatang kayu setelah memutus aliran listrik. Ketika NM menyadari bahwa listrik telah padam, ia melakukan pengecekan dan mendekati jendela. Dalam keadaan tersebut, ia tiba-tiba diserang oleh LS.
“LS menyerang dan membekap NM, kemudian berusaha menariknya keluar dari rumah. Meskipun korban berteriak meminta tolong, sayangnya tidak ada respon dari tetangga di sekitar,” ujar Nasrullah, dilansir dari bisik.
Nasrullah menambahkan bahwa NM yang melawan serangan mampu melepaskan diri. Sementara itu, LS melarikan diri dari lokasi kejadian setelah aksi perlawanan tersebut.
Setelah mendapat laporan tentang kejadian ini, aparat kepolisian segera melakukan penyelidikan. Pelaku, yang berstatus di bawah umur, akhirnya dapat ditangkap oleh pihak kepolisian.
LS kini telah diamankan di Polsek Waigeo Utara untuk proses lebih lanjut. Polisi sedang menyelidiki lebih dalam mengenai motif di balik tindakan tersebut.
Kapolsek juga melaporkan bahwa pihaknya masih melakukan pemeriksaan terhadap LS. Sementara itu, NM akan menerima pendampingan psikologis dan memberikan keterangan di Polres Raja Ampat.
“Saat ini, NM mengalami trauma dan belum bisa memberikan keterangan secara lengkap. Dia direncanakan untuk dibawa ke Waisai guna mendapatkan bantuan psikologis,” kata Nasrullah.
Dalam pemeriksaan awal, LS diduga memiliki riwayat tindak kejahatan serupa. Ia merupakan siswa yang baru pindah dari Sorong ke Raja Ampat.
“Berdasarkan keterangan yang kami dapat, LS kemungkinan pernah terlibat kasus serupa di tempat asalnya,” jelas Nasrullah.
Kasus ini terus berlanjut sesuai dengan aturan hukum yang ada, terutama karena melibatkan anak di bawah umur. Kapolsek juga mengajak semua pihak untuk lebih vigilante dalam menjaga lingkungan sekolah dan masyarakat.
“Kejadian ini menunjukkan pentingnya pengawasan yang lebih ketat terhadap anak-anak dengan histori perilaku bermasalah serta perlunya penanganan menyeluruh bagi korban kekerasan seksual,” pungkasnya.
Editor: Andika
Sumber: bisik