BATAM, RMNEWS.ID – Baru-baru ini arkeolog di Polandia menemukan sebuah makam di Desa Pien yang menarik perhatian dunia. Di makam tersebut, terbaring jenazah seorang wanita yang diperkirakan berusia 400 tahun dalam keadaan dilengkapi dengan sabit di leher dan gembok di kakinya.
Diketahui, penemuan ini sudah terjadi dua tahun yang lalu. Menurut arkeolog Swedia, Oscar Nilsson, ritual penguburan ini berkaitan dengan upaya masyarakat masa itu untuk mencegah bangkitnya jiwa dari kematian.
“Mereka melakukan segala yang bisa untuk mencegahnya bangkit dari kematian… kami melakukan yang terbaik untuk menghidupkannya kembali,” kata Nilsson, dilansir dari bisik, Minggu (3/11/2024).
Dalam sebuah akun media sosial, Nilsson menjelaskan bahwa masyarakat setempat ketika itu percaya dengan legenda mengenai Zosia, sebutan untuk wanita tersebut. Awalnya, ia dikuburkan hanya dengan gembok. Namun, ketika banyak penduduk desa mengalami nasib buruk yang tidak dapat dijelaskan, langkah ekstra kemudian diambil untuk membuka kuburan Zosia dan meletakkan bilah sabit di lehernya untuk mencegah mayat tersebut bangkit kembali.
Praktik-semacam ini termasuk yang umum dilakukan di wilayah Polandia pada abad ke-17, dengan alasan menghindari “vampir” yang dilaporkan dapat kembali dari kematian. Penelitian mengenai Zosia dan rekonstruksi wajahnya merupakan hasil kerja sama antara Universitas Nicolaus Copernicus di Torun dan tim arkeolog dari Swedia yang dipimpin oleh Oscar Nilsson. Mereka menggunakan teknik-teknik seperti DNA, pencetakan 3D dan tanah liat untuk merekonstruksi wajah wanita tersebut.
Diungkapkan oleh Profesor Dariusz Polinski, pemimpin tim dari Universitas Nicolaus Copernicus, modus penguburan ini tidak hanya terbatas pada penggunaan sabit. Dalam beberapa kasus, mayat bisa dibakar, dilempari batu, dan bahkan untuk memotong bagian-bagian tubuh seperti kepala dan kaki. Hasil baru dari penemuan arkeologis, bulan lalu, mengungkapkan adanya ‘anak vampir’ yang juga dibunuh dengan memenggal kepalanya.
Sangkaan awal terkait penemuan ini memiliki dampak mendalam bagi para peneliti.
“Penemuan seperti ini, terutama di Polandia, cukup memukau, sebab hal serupa mampu memberikan wawasan bagi pemahaman sejarah,” ungkap Polinski.
Selain pelengkap gelap dalam kuburan, sisa-sisa wanita itu juga dilengkapi dengan hiasan kepala berbahan sutra, ternyata terbuat dari benang emas atau perak yang menunjukkan status sosialnya yang tinggi dalam masyarakat.
Untuk mengerjakan rekonstruksi wajah Zosia, Nilsson memanfaatkan tengkorak hasil cetakan 3D yang akan membantunya memahami usia, berat, serta rincian lainnya guna membentuk karakteristik wajah.
“Biasanya saya merestorasi wajah. Tetapi di proyek ini, tujuan saya juga untuk mengembalikan martabat manusianya,” ujar Nilsson.
Penemuan ini adalah salah satu dari banyak isi berita nasional yang disoroti banyak pihak, menjadikan orientasi masyarakat terhadap sejarah dan kebudayaan semakin dalam.
Editor: Andika
Sumber: bisik