BATAM, RMNEWS.ID- Kelompok bersenjata Lebanon, Hizbullah, menunjuk Naim Qassem sebagai pemimpin barunya. Mengetahui hal tersebut, Israel mengatakan masa jabatannya akan bersifat “sementara”.
Ini menjadi sebuah ancaman nyata setelah Israel membunuh pendahulunya, Hassan Nasrallah, di Beirut lebih dari sebulan yang lalu.
“Penunjukan sementara. Tidak lama,” kata Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant di X dengan foto Qassem, dilansir dari CNN, Rabu, 30 Oktober 2024.
Sebelumnya, Hizbullah yang didukung Iran mengatakan, Dewan Syura telah memilih Qassem (71), sesuai dengan mekanisme yang ditetapkan untuk memilih sekretaris jenderal.
Qassem diangkat sebagai wakil kepala Hizbullah pada 1991 oleh sekretaris jenderal kelompok bersenjata saat itu, Abbas al-Musawi, yang tewas dalam serangan helikopter Israel tahun berikutnya.
Qassem tetap dalam perannya ketika Nasrallah menjadi pemimpin, dan telah lama menjadi salah satu juru bicara utama Hizbullah. Ia melakukan wawancara dengan media asing, termasuk ketika permusuhan lintas batas dengan Israel berkecamuk selama tahun lalu.
Nasrallah tewas pada 27 September dalam serangan udara Israel di pinggiran selatan Beirut, yang dikenal sebagai Dahiyeh, dan tokoh senior Hizbullah Hashem Safieddine, yang dianggap sebagai penerus yang paling mungkin, tewas dalam serangan Israel seminggu kemudian.
Sejak pembunuhan Nasrallah, Qassem telah memberikan tiga pidato di televisi, termasuk pada 8 Oktober saat ia mengatakan kelompok bersenjata itu mendukung upaya untuk mencapai gencatan senjata bagi Lebanon.
Ia dianggap oleh banyak orang di Lebanon tidak memiliki karisma dan kewibawaan Nasrallah.
Dalam akun resmi berbahasa Arabnya tentang X, pemerintah Israel mengatakan, “Masa jabatannya dalam posisi ini mungkin menjadi yang terpendek dalam sejarah organisasi teroris ini jika ia mengikuti jejak pendahulunya Hassan Nasrallah dan Hashem Safieddine.”
“Tidak ada solusi di Lebanon kecuali membubarkan organisasi ini sebagai kekuatan militer,” pungkas mereka.
Editor: Gusti Rangga
Sumber: CNN