BATAM, RMNEWS.ID- Sebanyak 60 orang tewas dalam serangan Israel di 12 daerah Lebanon pada Senin (28/10/2024) kemarin. Menurut Kementerian Kesehatan Lebanon, serangan itu menyasar di beberapa daerah di Lembah Bekaa timur, sebagian besar di wilayah Baalbek.
Untuk jumlah korban tewas mencakup 12 daerah di Lembah Bekaa tempat kelompok Hizbullah berkuasa. Dari jumlah korban tewas itu termasuk dua anak.
Dikutip dari VOA Selasa (29/10/2024), 58 orang lainnya terluka. Kementerian kesehatan juga mencatat bahwa jumlah korban tersebut masih sementara karena upaya penyelamatan masih berlangsung.
“Dari 60 orang yang tewas, sedikitnya 16 kematian tercatat di Al-Alaq, sebelah barat kota Baalbek,” terang kementerian kesehatan.
Kematian Senin kemarin meningkatkan jumlah keseluruhan korban tewas menjadi lebih dari 1.700 orang di Lebanon sejak perang Israel-Hizbullah meletus akhir bulan lalu, menurut penghitungan AFP dari angka-angka kementerian kesehatan.
Namun jumlah sebenarnya kemungkinan lebih tinggi karena adanya kesenjangan dalam data tersebut. Gubernur Baalbek Bachir Khodr mengecam serangan paling brutal di wilayah tersebut sejak dimulainya konflik.
Dijelaskan bahwa Baalbek adalah wilayah miskin di Lembah Bekaa yang berbatasan dengan negara Suriah.
Ia mengatakan bahwa serangan hebat pada Senin tidak didahului oleh peringatan evakuasi. Serangan itu terjadi saat Israel menggempur Lebanon selatan, termasuk kota pesisir Tyre, menurut Kantor Berita Nasional resmi.
Perang Israel-Hizbullah meletus pada 23 September 2024. Atau setelah hampir setahun terjadi baku tembak lintas batas antara Israel dengan Lebanon.
Perang tersebut telah menyebabkan sedikitnya 1,3 juta orang mengungsi, lebih dari 800.000 orang di dalamnya adalah warga Lebanon menurut badan migrasi PBB.
Sementara lebih dari setengah juta orang telah menyeberang ke Suriah, menurut otoritas Lebanon, sebagian besar dari mereka adalah warga Suriah.
Editor: Gusti Rangga
Sumber: VOA