BATAM, RMNEWS.ID – Tahun ini di Batam, Kepulauan Riau (Kepri), telah ada ratusan kasus HIV akibat hubungan seksual kaum LGBT.
Dinas Kesehatan Kota Batam mencatat mayoritas dari kasus Human Immunodeficiency Virus (HIV) yang ditemukan di Batam disebabkan oleh hubungan penyuka sesama jenis khususnya Lelaki Suka Lelaki (LSL).
“Berdasarkan hasil screening yang dilakukan dari Januari hingga Agustus 2024, tercatat sebanyak 527 kasus baru HIV, dengan 412 di antaranya adalah laki-laki dan 115 adalah wanita,” ujar Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Batam Meldasari di Batam, Selasa (1/10/2024).
Meldasari mengatakan bahwa pengidap HIV/AIDS di Batam mayoritasnya berasal dari kelompok LSL.
“Kasus HIV ini terutama disebabkan oleh kontak seksual, baik sesama jenis maupun lawan jenis. Namun, pada laki-laki yang melakukan hubungan sesama jenis, risiko penularan lebih tinggi karena pergesekan yang terjadi, dan darah yang terpapar secara langsung,” jelasnya.
Ia mengatakan, meski perempuan lebih sering diperiksa karena ada program pemeriksaan wanita pekerja seks (WPS) yang merupakan salah satu populasi kunci, tetapi mayoritas kasus tetap pada laki-laki..
Selain penularan secara seksual, Meldasari menekankan bahwa HIV juga bisa menyebar melalui non-seksual, seperti penularan dari ibu ke anak, serta penggunaan jarum suntik yang tidak steril.
Kelompok-kelompok kunci yang menjadi target skrining HIV di Batam meliputi WPS, waria, LSL, dan pengguna narkoba suntik (penasun).
Populasi rentan termasuk mereka yang memiliki pasangan pengidap HIV, lalu populasi khusus seperti ibu hamil yang berpotensi menularkan virus tersebut ke anaknya dan pasien positif tuberkulosis (TB).
“Perlu diingat ada banyak faktor lain selain penularan secara seksual. Semakin banyak kami lakukan skrining semakin banyak data yang kami peroleh, artinya memang kami bergerak secara sinergis,” pungkasnya.
Pihak Dinas Kesehatan Batam terus berkomitmen meningkatkan upaya pencegahan dan edukasi terhadap kelompok-kelompok rentan ini agar dapat meminimalisir penyebaran HIV di masyarakat.
Editor: Andika
Sumber: Antara