JAKARTA, RMNEWS.ID- Masyarakat di Negara Lebanon menimbun makanan dan obat-obatan. Mereka khawatir akan kekurangan makanan jika Israel menyerang Bandara Internasional Rafic Hariri di Beirut, satu-satunya bandara di Lebanon.
Tampaknya apa yang terjadi selama perang Juli 2006, ketika negara itu menghadapi kekurangan pasokan makanan yang parah, masih segar dalam ingatan warga Lebanon.
Mengutip CNBC, saat itu Israel mengebom bandara Beirut dan menghentikannya, sementara juga memberlakukan blokade ketat di pelabuhan laut.
Hari ini, Perdana Menteri (PM) Lebanon Najib Mikati menyampaikan pernyataannya mengenai perlindungan konsumen. Mikati menyebutkan bahwa beberapa pihak memanfaatkan situasi untuk menaikkan harga.
Sebagai tanggapan, Kementerian Ekonomi telah diminta untuk mengambil tindakan tegas untuk mengejar siapa pun yang mencoba mengambil keuntungan dari situasi saat ini.
Terkait bandara internasional dan pelabuhan laut Beirut, Mikati menegaskan operasi dan keselamatannya tetap berlanjut.
Seperti diketahui, Israel melakukan perang habis-habisan menggempur Lebanon. Yang terbaru, serangan ini menewaskan Pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah.
Usai membunuh Nasrallah di Lebanon, Israel mengebom target-target Houthi di Yaman pada Minggu (29/9/2024) dalam konflik yang meningkat di Lebanon. S
Serangan ini semakin memperluas konfrontasinya dengan sekutu-sekutu Iran di wilayah tersebut.
Editor: Gusti Rangga
Sumber: CNBC