BATAM, RMNEWS.ID – Salat Jumat merupakan ibadah yang wajib dilaksanakan bagi kaum laki-laki umat muslim setiap hari Jumat pada waktu Dzuhur. Adapun, solat Jumat juga menggantikan waktu solat Zhuhur.
Mungkin beberapa orang penasaran bagaimana dan sejak kapan salat Jumat didirikan oleh umat Islam.
Lalu, bagaimana sejarahnya?
Melansir dari CNN, terdapat sejarah panjang mengenai awal mula didirinya ibadah salat Jumat. Dirangkum dari buku Tempat-tempat Bersejarah dalam Kehidupan Rasulullah (2005) dan sumber lainnya, berikut sejarah singkat tentang salat Jumat mulai didirikan.
Awal mula salat Jumat didirikan
Perintah untuk melaksanakan salat Jumat sudah ada saat Rasulullah masih berada di Mekkah. Tak ada catatan di zaman sebelum Rasulullah untuk melaksanakan salat Jumat.
Hadis-hadis sahih menyebutkan bahwa permulaan Nabi Muhammad Saw melaksanakan salat Jumat ketika beliau di Madinah.
Dalam perjalanan hijrah dari Mekkah ke Madinah sekitar tahun ke-13 kenabian, Rasulullah Saw sempat singgah di daerah Quba yang terletak di pinggiran kota Madinah.
Di tempat yang banyak ditumbuhi pohon kurma itu, Nabi dan para sahabat disebut tinggal selama empat hingga lima hari, menurut riwayat lain disebutkan empat belas hari.
Di tempat ini pula, Nabi Muhammad Saw disebut membangun masjid untuk pertama kalinya, yaitu Masjid Quba. Hingga pada hari Jumat pagi, Rasulullah dan para sahabat melanjutkan perjalanan ke tujuan akhir yaitu kota Yatsrib (Madinah).
Ketika waktu sudah menjelang salat Dzuhur, sampailah Nabi dan rombongannya di sebuah lembah bernama Wadi Ranuna. Di sana, Rasulullah mengajak para sahabat dan kaum muslimin untuk melakukan salat Jumat.
Saat itulah yang menjadi momen pertama Rasulullah SAW mendirikan salat bersama umat Islam lainnya. Seusai salat jumat, Rasulullah menutupnya dengan khotbah.
Saat ini, di tempat salat Jumat Rasulullah yang pertama kali sudah dibangun sebuah masjid yang diberi nama Masjid Jumat atau Masjid Al Jum’ah.
Masjid ini terletak sekitar 900 meter di utara Masjid Quba dan 6 kilometer dari Masjid Nabawi di Madinah.
Alasan Rasulullah mendirikan salat Jumat saat hijrah
Menurut catatan para sejarawan muslim, Rasulullah SAW tercatat melaksanakan salat Jumat pertama kali ketika hijrah dan sebelumnya tidak ada pelaksanaan salat Jumat di Mekkah.
Rasulullah SAW tidak mendirikan salat Jumat di Mekkah karena kondisi yang tidak memungkinkan kala itu.
Merujuk Ibnu Katsir, hal itu dikarenakan kerasnya penentang dan intimidasi orang-orang kafir Quraisy Mekkah terhadap umat Islam pada saat itu. Hal tersebut menyulitkan kaum muslimin untuk melaksanakan salat Jumat.
Senada, dikutip dari NU Online, beberapa hadis shahih menunjukkan bahwa salat Jumat difardhukan ketika Rasulullah di Madinah dan baru tercapai secara sempurna di Madinah karena telah terpenuhinya syarat-syarat kewajiban menjalankannya.
Isi khotbah pertama salat Jumat Rasulullah SAW
Dalam khutbah salat Jumat yang pertama kali itu, Nabi mewasiatkan beberapa hal yang penting. Berikut isi khotbah yang disampaikan Rasulullah SAW usai melaksanakan ibadah salat Jumat pertama di Madinah.
“Wahai manusia, hendaklah kamu berbuat kebajikan bagi dirimu sendiri, kamu akan mengetahui, demi Allah, sesungguhnya seseorang dari kamu dikejutkan dengan suara gemuruh sehingga meninggalkan domba gembalaannya, maka domba itu tidak ada penggembalanya lagi. Allah berfirman padanya, padahal tidak ada penerjemah dan tidak ada penghalang yang menghalangi di sisi-Nya: Tidakkah rasul-Ku telah datang kepadamu menyampaikan kebenaran? Aku karuniakan kepadamu harta dan kenikmatan yang banyak maka apa yang dapat kamu kerjakan untuk dirimu? Orang itu kemudian menoleh ke kiri dan ke kanan, semuanya lengang tidak melihat sesuatu. Kemudian melihat ke depannya, ia pun tidak melihat sesuatu kecuali jahannam. Siapa yang ingin terlepas dari siksa jahannam, meskipun hanya sekedar berbuat baik kepada orang lain dengan memberikan secuil buah kurma, hendaklah ia lakukan. Jika secuil buah kurma pun tidak dimilikinya maka hendaklah ia bertutur kata yang baik. Karena tutur kata yang baik adalah amal perbuatan yang terpuji….. (M Khudry Bek, Nur al-Yaqien, halaman: 82).
Perkembangan salat Jumat saat ini
Berawal dari peristiwa tersebut, salat Jumat kini menjadi kewajiban bagi muslim laki-laki. Kewajiban salat Jumat didasarkan pada firman Allah SWT dalam Al Quran Surat Al Jumu’ah ayat 9 yang berbunyi sebagai berikut:
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا نُوْدِيَ لِلصَّلٰوةِ مِنْ يَّوْمِ الْجُمُعَةِ فَاسْعَوْا اِلٰى ذِكْرِ اللّٰهِ وَذَرُوا الْبَيْعَۗ ذٰلِكُمْ خَيْرٌ لَّكُمْ اِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُوْنَ ٩
Latin: Yâ ayyuhalladzîna âmanû idzâ nûdiya lish-shalâti miy yaumil-jumu’ati fas’au ilâ dzikrillâhi wa dzarul baî’, dzâlikum khairul lakum ing kuntum ta’lamûn.
Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman, apabila (seruan) untuk melaksanakan salat pada hari Jumat telah dikumandangkan, segeralah mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.”
Itulah penjelasan kisah mengenai sejak kapan salat Jumat didirikan umat Islam, yang ternyata berawal ketika Rasulullah SAW melakukan hijrah dari Mekkah ke Madinah.
Editor: Andika
Sumber: CNN