JAKARTA, RMNEWS.ID – Para peneliti digegerkan dengan temuan pemakaman abad pertengahan yang tak biasa. Pasalnya, pemakaman tersebut menunjukkan bukti adanya ritual anti-vampir.
Menurut Lublin Provincial Conservator of Monuments, penemuan arkeologi aneh ini terjadi di sebuah situs di Gora Chelmska di punggung bukit dekat Koszalin, Polandia barat laut.
Dalam makam tersebut, ditemukan kerangka dua anak terkubur di lubang tanpa peti mati. Kerangka dibaringkan terlentang, dengan tengkorak menghadap ke barat, diperkirakan berasal dari abad ke-13 berdasarkan lapisan tanah dan pecahan tembikar yang di dalamnya.
Makam ini tidak terkait dengan situs pemakaman lain yang diketahui di Chelmska. Namun, yang bikin bingung adalah, salah satu makam menunjukkan karakteristik ritual anti-vampir. Jenis pemakaman ini secara umum termasuk dalam kategori kuburan revenant. Terkadang digambarkan sebagai kuburan vampir atau anti-vampir.
Mengutip dari Kumparan, dalam beberapa budaya atau cerita rakyat, istilah revenant mengacu pada orang yang bangkit dari kematian sebagai roh atau mayat, terkadang untuk meneror orang yang masih hidup.
Kuburan anti-vampir berusia ribuan tahun telah banyak ditemukan di berbagai lokasi di seluruh Eropa. Kuburan vampir ditandai dengan bukti adanya tindakan untuk mencegah orang mati bangkit lagi. Tindakan tersebut meliputi, meletakkan batu besar di kaki jasad atau menusuk tubuh orang meninggal dengan tombak untuk menancapkannya ke tanah.
Dalam kasus kali ini, salah satu jenazah ditemukan dalam keadaan kepala telah dipisahkan dari tubuhnya. Selain itu, tengkorak dibaringkan menghadap ke bawah tanah, dan batu-batu diletakkan di atas tubuh. Makam itu ditandai oleh dua pilar.
“Mengubur dengan wajah menyentuh tanah, memenggal kepala, atau menekan tubuh dengan batu merupakan metode yang digunakan untuk mencegah orang yang diyakini sebagai makhluk jahat keluar dari kubur,” kata Lublin Provincial Conservator of Monuments dalam sebuah unggahan di Facebook.
Saat ini, sisa-sisa kerangka telah dikeluarkan dari lubang kubur dan menunggu analisis antropologis untuk memberikan lebih banyak wawasan kepada para arkeolog tentang penemuan makan yang tidak biasa ini.
Editor: Andika
Sumber: Kumparan