JAKARTA, RMNEWS.ID- Olimpiade Paris 2024 tak hanya diikuti para atlet yang mewakili negara mereka masing-masing. Ternyata sejumlah atlet tanpa negara terlibat di pesta olahraga terbesar tersebut.
Sebanyak 36 atlet tanpa representasi negara terlibat dalam Olimpiade 2024. Mereka disebut Tim Olimpiade Pengungsi (Refugee Olympic Team).
Ini adalah kali ketiga Olimpiade melibatkan tim pengungsi setelah presiden Komite Olimpiade Internasional (International Olympic Committee/IOC) Thomas Bach mengumumkan pembentukan di hadapan majelis Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Oktober 2015, seperti dikutip dari CNN, Sabtu (3/8/2024).
Langkah IOC ini lahir sebagai respons terhadap jutaan pengungsi di seluruh dunia yang tidak dapat atau tidak mau kembali ke negara asalnya.
Kasus para atlet pengungsi beragam. Di antaranya takut akan penganiayaan, konflik, kekerasan, atau keadaan lain yang telah mengganggu ketertiban umum dan memerlukan perlindungan internasional.
“Tim Olimpiade Pengungsi IOC mengirimkan sinyal yang hebat tentang betapa berharganya pengungsi bagi komunitas Olimpiade kita dan bagi masyarakat luas,” ungkap Thomas Bach.
“Menyaksikan mereka bertanding adalah momen yang luar biasa bagi kita semua, dan kami berharap semua orang akan bergabung. Para atlet diterima di komunitas Olimpiade kita, di antara sesama atlet, dan berkompetisi dengan mereka, juga tinggal bersama di bawah satu atap,” imbuhnya.
Para atlet tanpa negara tersebut kali pertama dilibatkan di Olimpiade Rio de Janeiro 2016. Saat itu hanya melibatkan 10 atlet yang berasal dari Ethiopia, Sudan Selatan, Suriah, dan Republik Demokratik Kongo.
Jumlah tim pengungsi terus berkembang di tahun-tahun berikutnya. Sebanyak 29 atlet tanpa negara terlibat dalam 12 cabang olahraga di Olimpiade Tokyo 2020. Sedangkan di Olimpiade Paris, tim pengungsi makin bertambah hingga 36 atlet.
Pada Maret 2021, IOC memutuskan tim pengungsi tidak hanya diizinkan tampil di Olimpiade Paris 2024, tetapi juga di Olimpiade Remaja 2026 di Dakar, Senegal.
Editor: Andika
Sumber: CNN