JAKARTA, RMNEWS.ID – Jelang rencana pemindahan ibu kota ke Ibu Kota Nusantara (IKN), rumah bekas (second) di Jakarta masih tetap paling dicari oleh masyarakat. Hal itu tercermin dari pertumbuhan popularitas tahunan per Juni 2024 yang masih dipimpin kota-kota di Jakarta dan sekitarnya.
Head of Research Rumah123, Marisa Jaya mengungkapkan bahwa Tangerang menjadi wilayah terpopuler dengan popularitas sebesar 15 persen dari total listing enquiries rumah di Indonesia. Diikuti oleh dua wilayah di Jakarta, yakni Jakarta Selatan (11,3 persen) dan Jakarta Barat (10,5 persen) seperti yang dikutip dari IDX, Selasa (30/7/2024).
“Pada Juni 2024, pertumbuhan permintaan (enquiries) terhadap rumah di Jakarta yang disewa tumbuh 59,8 persen dan hunian yang dijual sebesar 114,9 persen secara tahunan. Secara keseluruhan, pertumbuhan permintaan terhadap rumah tapak di Jakarta pada bulan Juni tercatat sebesar 90,1 persen secara tahunan,” ucap Head of Research Rumah123 Marisa Jaya dalam keterangannya, Jakarta, Senin (29/7/2024).
Dari segi harga, jika dibandingkan dengan kota satelit sekitarnya, seperti Tangerang, Depok dan Bogor, pertumbuhan harga di Jakarta relatif stagnan. Sepanjang semester I-2024, pertumbuhan harga hunian di Jakarta setiap bulannya berkisar antara 0,8 persen hingga 1,4 persen secara tahunan, cenderung rendah dibandingkan dengan kota lain, seperti Bogor yang berkisar antara 4,6 persen hingga 7,7 persen.
Marisa mengungkapkan, ada sejumlah alasan Jakarta mencatatkan stagnasi harga dibandingkan kota lainnya di Jabodetabek. Pertama, Jakarta merupakan salah satu pusat aktivitas ekonomi dan bisnis terbesar di Indonesia sehingga memiliki kepadatan penduduk yang tinggi.
“Pengembangan properti di Jakarta pun telah tersaturasi sehingga tidak lagi banyak pengembangan di Jakarta, terutama untuk sektor perumahan,” ucap dia.
Menurutnya, pengembangan baru pun umumnya apartemen dengan memaksimalkan lahan yang terbatas. Jakarta juga sudah difasilitasi dengan aksesibilitas dan jaringan transportasi publik yang baik, sehingga berbeda dengan area lain yang dapat mengalami lonjakan harga secara signifikan dengan adanya pengembangan baru yang dapat meningkatkan aksesibilitas, seperti tol ataupun Kereta Cepat Jakarta-Bandung.
“Meskipun kenaikan indeks harga stagnan, rumah seken di Jakarta masih menjadi opsi utama bagi pencari properti yang mencari hunian di tengah kota namun dengan harga terjangkau. Hal ini mengingat suplai rumah seken yang ditawarkan di Jakarta terbilang masih sangat beragam dan memiliki rentang harga yang bervariasi, sehingga dapat mengakomodasi kebutuhan atau preferensi kelas menengah, menengah-atas,” ucap Marisa.
Dari lima area di Jakarta, Jakarta Selatan menjadi wilayah terpopuler dengan persentase popularitas dalam pencarian sebesar 31,8 persen. Diikuti Jakarta Barat 26,8 persen, Jakarta Utara 17,9 persen, Jakarta Timur 16,6 persen dan Jakarta Pusat 6,9 persen.
Editor: Andika
Sumber: IDX