ACEH BESAR, RMNEWS.ID- Kekeringan yang melanda sejumlah daerah di Kabupaten Aceh Besar, Provinsi Aceh sejak Mei 2024, membuat Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Aceh Besar memberlakukan status siaga darurat bencana kekeringan.
Daerah yang terparah dilanda kekeringan adalah Kecamatan Lhoknga.
Diberitakan, sumur-sumur warga hingga sumber pengairan ikut terdampak kekeringan.
Pj Bupati Aceh Besar Muhammad Iswanto menyebutkan pihaknya sudah memberlakukan status siaga darurat bencana kekeringan, khususnya di Kecamatan Lhoknga.
Iswanto mengatakan, penetapan status darurat tersebut adalah untuk memaksimalkan penanganan terdampak kekeringan.
Dia menjelaskan, dengan status tersebut maka penanganan darurat kekeringan akan lebih terukur, melibatkan personel dari instansi terkait lebih maksimal, termasuk membuat sebuah skema operasional yang lebih teratur hingga tidak malah terkesan tumpang tindih.
“Kita telah membahas melalui rangkaian rapat yang melibatkan legislatif, hingga lahir keputusan penetapan Siaga Darurat Bencana,” kata Iswanto, mengutip CNN, Rabu (10/7/2024).
Iswanto menambahkan, untuk di Kecamatan Lhoknga, saat ini pihaknya sudah mendirikan posko pendistribusian air bersih yang sudah beroperasi di kantor camat setempat.
Disisi lain, Kepala BPBD Aceh Besar, Ridwan Jamil mengatakan posko itu untuk mempermudah penanganan pendistribusian air bersih hingga tempat warga menyampaikan informasi terkini soal situasi kekeringan di wilayah mereka masing-masing.
“Kekeringan yang melanda kawasan Lhoknga sudah terlalu panjang, sehingga BPBD Aceh Besar mengambil kendali untuk penanganan ketersediaan air bersih akibat dampak kekeringan di Kecamatan Lhoknga,” paparnya.
Ia menjelaskan, para camat dan kepala desa di daerah terdampak juga harus aktif menyampaikan laporan kepada petugas piket yang ditempatkan di posko soal kebutuhan air bersih untuk masyarakat guna segera ditindaklanjuti BPBD.
Masih kata Ridwan, sejauh ini rata-rata mobil tangki yang dikerahkan untuk kebutuhan air bersih untuk warga yang terdampak kekeringan sebanyak 10 unit sampai 15 unit armada.
Air tersebut dipasok setiap hari dengan menggunakan mobil tangki baik itu dari BPBD, PDAM Tirta Mountala dan dibantu Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Aceh.
“Pendistribusian air bersih untuk warga di Kecamatan Lhoknga disesuaikan dengan permintaan dan laporan yang disampaikan oleh masing-masing kepala desa,” tutup Ridwan.
Editor: Gusti Rangga
Sumber: CNN