Batam, R m newstv, Pengelolaan Rumah Susun Sewa atau Rusunawa, harus dilakukan secara profesional dengan tidak mengabaikan perawatan dan perbaikan semua komponen bangunan gedung sehingga bisa menjaga umur bangunan sesuai dengan perencanaanya.
Akan tetapi tidak demikian dengan keberadaan Rusunawa di Tanjung Piayu Batam, pengelolaan Rusunawa ini dinilai tidak profesional. Pasalnya, kondisi fisik gedung sangat memprihatinkan dan tidak layak huni. Prum Prumnas sebagai perusahaan pengelola Rusunawa Tanjungpiayu terkesan tidak berupaya meningkatkan fasilitas Rusunawa agar nyaman dan aman ditempati penghuninya.
Pantauan R m newstv, Minggu 13 Februari 2022, di Rusunawa Tanjungpiayu, terlihat kondisi gedung Rusunawa berlantai empat itu sangat memprihatinkan, cat tembok gedung sudah pudar, terkelupas dan berlumut. Begitu juga pintu, jendela sudah terlepas, begitu juga tralis besi yang ada di setiap bagian unit rusunawa terlihat sudah berkarat. Bahkan, ada dua blok Rusunawa yang berada disamping blok lainnya terlihat sama sekali tidak bisa dihuni karena rusak berat.
Selain itu, Rusunawa yang dibangun sejak tahun 1998 dengan jumlah unit sebanyak lima twin blok itu sangat tidak layak dihuni. Selain plafon setiap kamar sudah sangat rebeh dan rusak berjatuhan, sebagian atap Rusun juga sudah tidak ada sehingga lantai empat Rusunawa tersebut sudah tidak bisa dihuni lagi.
Pimpinan Prum Prumnas Tanjungpiayu, Adi Putra Saragih, ketika dikonfirmasi Minggu 13 Februari 2022 di kantornya mengatakan, ia baru dimutasi sejak Agustus 2021, jadi dia belum tahu bagaimana sebelumnya, saat ini dia pada dasarnya menjaga lingkungan ini agar tetap baik dan berjalan.
Terkait soal kondisi fisik Rusunawa yang dinilai sangat memprihatinkan, menurut Adi Putra, semenjak covid melanda negeri ini, kondisi keuangan perusahaan sempat goyang, maka saat ini anggaran perawatan gedung Rusunawa memang tidak ada.
Dikatakan Adi Putra, dua tahun belakangan ini, tidak hanya keuangan perusahaan Prum Perumnas saja yang goyang, tapi semua perusahaan seperti ini. Jadi kalau soal anggaran perawatan skala besar memang tidak ada, namun anggaran seperti uang belanja dan perawatan kecil sebesar 60 juta per bulan memang ada, ujar Adi.
Menurut Adi Putra, sebenarnya perusahaan Prum Prumnas focus usahanya adalah jual beli rumah, sehingga pengelolaan Rusunawa yang begitu banyak di seluruh Indonesia termasuk perawatan Rusunawa Tanjungpiayu ini sepertinya terabaikan, tutur Adi Putra.
Dari Batam Tim Redaksi R m newstv mewartakan.
Discussion about this post