Batam, R m newstv, Pengelolaan Rumah Susun Sewa atau Rusunawa milik Pemerintah Kota Batam dinilai amburadul, meski tiap tahun dana perawatan yang dikucurkan Pemerintah Kota Batam untuk anggaran perawatan cukup besar. Namun kondisi bangunan rusunawa justru memprihatinkan, selain tidak terawat, juga disana sini lantai dan atapnya bocor.
Dari hasil investigasi yang dilakukan R m newstv di rusunawa Sekupang, terlihat kondisi rusunawa yang bersebelahan dengan Qur’an Centre sangat memprihatinkan. Selain kumuh dan bau busuk, sebanyak 96 kamar di blok D. sebagian kondisinya rusak dan bocor sehingga tidak bisa dihuni.
Didit salah satu penghuni yang tinggal di lantai empat blok D, rusunawa Sekupang mengeluh, karena kondisi gedung tempat dia tinggal bocor. Didit yang mengaku sudah enam tahun tinggal di rusunawa tersebut mengatakan, ia pernah menyampaikan kepada pengelola bahwa kondisi gedung di blok D, banyak yang bocor. Tapi kata Didit, laporannya tidak pernah digubris pengurus rusun.
Tak hanya Didit, hal sama juga dialami Ali, penghuni blok D, lantai satu Rusunawa Sekupang. Ali yang mengaku sudah sepuluh tahun tinggal di rusunawa tersebut, juga mengeluh dengan kondisi tempat tinggalnya. Menurut Ali, selama dia tinggal di Rusunawa itu, bangunan gedung rusunawa sama sekali belum pernah ada perawatan, apakah itu perbaikan bangunan yang bocor, atau pengecetan gedung.
“ Kalau blok C dan D selama sepuluh tahun saya tinggal di rusunawa Sekupang sama sekali belum ada perbaikan, apalagi pengecetan gedung, anda bisa lihat sendiri disana sini terlihat bocor, kumuh dan dindingnya sudah berlumut karena tidak pernah dicat ulang, kata Ali.
Kondisi memprihatinkan, tak hanya terjadi di Rusunawa Sekupang saja. Akan tetapi kondisi serupa juga terjadi di Rusunawa Tanjung Ucang dua, Putra Jaya. Pandu, yang mengaku sebagai petugas pengawas di Rusunawa tersebut mengatakan, kondisi Rusunawa yang diawasinya kumuh, rusak dan bocor, karena selama ini Rusunawa tersebut tidak pernah ada perawatan dan perbaikan.
Pandu yang di damping Rico lebih jauh mengatakan, dari 96 kamar yang ada di Rusunawa Tanjung Ucang dua, Putra Jaya, hanya 23 kamar yang dihuni, selain itu semua kamar masih kosong dan sebagian ada juga yang rusak dan bocor’ Kalau disini masih lumayan, masih ada 23 kamar penghuninya. Yang lebih parah lagi, kata Rico, Rusunawa Tanjung Uncang tiga Fanindo, disana sama sekali tidak ada air, sebagian besar kamarnya kosong, tidak ada penghuninya, ujar Rico.
Jumlah rusunawa milik Pemerintah Kota Batam saat ini ada 7 lokasi, dari tujuh Rusunawa tersebut semua kondisi gedungnya sangat memprihatinkan, sama sekali tidak ada perbaikan maupun perawatan, baik pengecatan tembok dinding maupun perbaikan atap bangunan yang sudah bocor. Padahal, anggaran perawatan setiap tahunnya dikucurkan mencapai miliaran rupiah.
Hingga berita ini di tayangkan, Kepala Dinas Perumahan Rakyat, Permukiman dan Pertamanan atau Perkimtan pemerintah kota Batam, Eryudhi Apriadi, belum berhasil dikonfirmasi. Demikian juga Kepala Bidang Perkimtan Bambang Riswan. Konfirmasi yang disampaikan melalui pesan singkat whatsApp belum di respon.
Dari Batam Tim Redaksi R m newstv memberitakan.
Discussion about this post