Batam, Rm Newstv, Pelaksanaan Travel Bable di Batam dan Bintan Provisi Kepri, yang telah di buka oleh pemerintah sejak 25 Januari 2022 lalu dinilai gagal.
Betapa tidak, meski jadwal pembukaan travel Bable di kawasan wisata Bintan dan Kota Batam, Provinsi Kepri disebut sebut telah diundur dua kali.
Namun program travel Bable yang bertujuan mendongkerak sektor pariwisata di Provinsi Kepri tersebut hingga saat ini sepi peminat. Warga Singapura yang menjadi target berkunjung sebagai wisatawan manca negara atau wisman di ke dua kawasan wisata tersebut, ternyata masih enggan berlibur ke Batam dan Bintan.
Bisa jadi, warga Singapura yang diharapkan berkunjung sebagai wisatawan mancanegara di kawasan wisata Kota Batam dan Kabupaten Bintan tampaknya tak ingin dijadikan “kelinci percobaan” menyusul masih merebaknya isu virus covid-19 dan varian baru omicron di provinsi Kepri.
Kepala Dinas Pariwisata Kepri Buralimar, terhambatnya pelaksanaan travel bubble atau gelembung perjalanan wisata warga Singapura yang ingin berlibur ke Bintan dan Batam terkait isu kasus covid-19. Menurut Buralimar, isu terlalu dibesar-besarkan.
Dikatakan Buralimar, pihaknya sudah sampaikan kepada publik, bahkan di berbagai media dan televisi nasional bahwa isu omicron tidak perlu dibesar-besarkan karena kita baru ingin merintis sektor pariwisata dan sudah direncanakan sejak 1,5 tahun lalu. Isu tersebut, kata dia, membuat rasa takut dan akhirnya dapat mematikan usaha pariwisata.
Padahal, kata Buralimar, kondisi Kepri, terutama Batam dan Bintan jauh lebih baik dibanding pertengahan tahun 2021. Kasus aktif COVID-19 di Batam hanya 38 orang, dan Bintan tujuh orang. Kedua daerah ditetapkan sebagai Zona Kuning. Artinya, kondisi COVID-19 pada dua daerah relatif terkendali, ujar Buralimar.
Buralimar menambahkan, dia berharap isu omicron tidak dibesar-besarkan kembali, karena protokol kesehatan dan prosedur kenyamanan di kawasan pariwisata sudah disiapkan.
Tim Redaksi R m newstv memberitakan.
Discussion about this post