SINGAPURA, RMNEWS.ID – Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong sebelumnya sempat kecewa dengan keputusan wasit yang tak memberikan hadiah penalti kepada Indonesia pada semifinal leg pertama.
Pada laga itu, Ricky Kambuaya dijatuhkan di dalam kotak penalti tapi wasit hanya memberikan tendangan bebas.
“Memang untuk leg pertama saya sempat bicara di sini juga bahwa harus hargai wasit atas keputusannya, Tapi waktu itu saya belum lihat video.”
“Tapi setelah melihat video ternyata memang benar-benar keputusan harusnya penalti,” kata Shin Tae-yong, Sabtu (25/12/2012).
Sementara itu dalam pertandingan leg kedua ini, Shin Tae-yong justru memuji wasit asal Oman, Qasim Matar Ali Al Hatmi yang dinilainya tepat dalam memberikan keputusan kartu kuning dan merah kepada lawan.
Begitu pun dengan keputusan Wasit Qasim yang memberikan hadiah penalti kepada Singapura di penghujung babak kedua usai Arhan menjatuhkan pemain Singapura.
“Mungkin hari ini betul memang ada untungnya buat kami karena wasit hari ini melihatnya dengan baik sampai berikan kartu kuning dan merah kepada lawan,” ujarnya.
Seperti diketahui, Indonesia sukses melaju ke babak final Piala AFF 2020 usai menaklukkan Singapura dengan skor 4-2 (5-3).
Di partai final, skuat Garuda tinggal menunggu pemenang antara Thailand dan Vietnam yang akan melakoni leg kedua semifinal pada besok, Minggu (26/12/2021).
Media Singapura Kritik Wasit
Media Singapura yang paling mengkritik keputusan wasit adalah Mothership.sg.
Mothership.sg mengambil sudut pandang reaksi suporter Singapura terhadap wasit asal Oman, Qasim Matar Ali Al-Hatmi.
“Sang wasit membuat beberapa keputusan kontroversial dalam laga, bersama dengan ofisial-ofisial pertnadingan lain,” tulis mereka.
Mothership lalu merinci apa-apa saja kejadian kontroversial dalam pertandingan tersebut, termasuk pemberian kartu kuning pertama terhadap Safuwan Baharudin dan non penalti setelah Amy Recha dijatuhkan Rachmat Irianto di kotak terlarang.
Situs tersebut memuat GIF dari insiden-insiden kontroversial dalam laga dan juga cuitan para suporter Singapura yang kecewa.
Kepemimpinan wasit juga mendapat perhatian dari media Vietnam, Soha.vn.
“Pertandingan Indonesia dan Singapura menghadirkan banyak emosi,” tulis mereka.
“Namun, jika wasit lebih jeli, laga mungkin tak perlu mencapai extra time.”
Soha menyorot gol penyama kedudukan Indonesia tiga menit sebelum bubar ketika asisten wasit tak melihat bahwa Pratama Arhan berada dalam posisi offside ketika menyamakan pertandingan menjadi 2-2.
Gol keempat timnas yang datang berkat bunuh diri Shawal Anuar juga menjadi sorotan karena mereka menganggap pandangan hakim garis terganggu sehingga tak melihat Irfan Jaya di tiang jauh yang berada di posisi offside dan berperan terhadap proses terjadinya gol.
Sementara, media asal Thailand Siam Sports menulis bagaimana Singapura “hampir menciptakan keajaiban” setelah hampir menang dengan sembilan pemain.
Laporan pertandingan mereka dimulai dengan kata-kata, “super drama dengan tiga kartu merah! Indonesia membunuh mimpi Singapura lewat tusukan ke dada di babak perpanjangan waktu.”
Menariknya, mereka tak memberi perhatian lebih terhadap performa wasit melainkan lebih menyorot perayaan Ketua PSSI Mochamad Iriawan alias Iwan Bule dalam kemenangan ini.
Redaksi : Ari Susanto
Sumber : Trbnews.com
Discussion about this post