BATAM, RMNEWS.ID-Judi Gelper (Gelanggang Permainan) di Kota Batam tentunya sangat meresahkan terlebih lagi saat ini umat Islam sedang menjalankan Ibadah Puasa di Bulan suci Ramadhan 1442 H.
Berbagai upaya dilakukan pemerintah dan aparat keamanan untuk memberantas perjudian dalam bentuk apapun. Terutama, saat bulan Ramadhan, sangat wajar setiap orang sadar dan patuh pada regulasi yang ada, sekaligus untuk menghormati warga yang sedang menjalankan ibadah puasa.
Namun, hal ini sepertinya tidak berlaku bagi para pelaku perjudian. Justru saat warga lainnya sedang khusuk beribadah, para pemain tetap beraksi tanpa ada rasa takutnya.
Pantauan media ini dilapangan, judi berkedok Gelanggang Permainan (Gelper) Nagoya Game Zone dulunya disebut Holywood saat ini tetap beroperasi di salah satu sudut Kota Batam, tepatnya, di Nagoya kota Batam,
Di dalam area permainan, terlihat oleh team media ini dari berbagai insan baik pria mau pun wanita yang terlihat sangat agresif dalam melakukan permainan berbagai macam jenis mesin game, dan terkesan tidak mematuhi protokol kesehetan.
Diduga bos gelanggang permainan (Gelper) NGZ atau Holywood ini, salah satu bos terbesar di kota Batam dimana menurut Nara sumber kalau pemilik NGZ/Holywood ini memiliki ada beberapa titik gelanggang permainan di berbagai tempat di kota Batam,
Judi yang berkedok gelper ini, terasa tidak tersentuh oleh hukum seperti tempat tempat yang lain yang sudah pernah di tertipkan oleh aparat penegak hukum,
Sumber menilai pelaku pengusahanya judi berkedok gelper “kebal” hukum, sehingga penegak hukum tidak berani memberantas permainan tersebut.”Hal ini bisa dilihat, himbauan dari pemerintahan kota Batam saja tidak digubris.”sebut sumber lagi.
“Kami duga ada ‘orang kuat’ dibelakang para penjudi ini bang. Pasalnya, hanya tempat ini yang buka, yang lain kayaknya gak berani selama Ramadhan,” kata sumber, warga setempat kepada awak media, Sabtu minggu lalu.
Ia bahkan menyebut, warga tidak mau usil dengan aktivitas di tempat itu, namun, setidaknya, saat bulan Ramadhan warga berharap pengelola menghentikan kegiatannya.
Dia juga meminta aparat penegak hukum segera menindak pengelola sebab, katanya sudah sangat meresahkan, apalagi para orangtua harus ekstra ketat mengawasi anak-anaknya, sebab khawatir mereka akan terpengaruh.
Seorang ibu rumah tangga Ely menegaskan, agar menutup saja tempat itu, “Kan jelas-jelas sudah mengganggu, apalagi ini Bulan suci ramadhan,” kata Ely.
Tolonglah kami kepada aparat penegak hukum yang terhormat serta pemerintah, tertibkan tempat itu, jangan rusak mental generasi bangsa ini,” ujarnya lirih.
Ia bahkan menghimbau, terutama kepada ibu-ibu yang ada di sekitar tempat itu agar bertindak, “kalau memang aparat tidak mau, ayo ibu-ibu kita bergerak untuk menutup tempat itu,” ajak Ely dengan nada kesal. (ikhsan)
Discussion about this post