GUNUNGSITOLI, RMNEWS.ID- Penerima bantuan Program Indonesia Pintar (PIP) yang dananya diterima siswa yang masih aktif di sekolah kecewa akibat ulah salah seorang oknum satpam BRI Unit Jln.Diponegoro Gunungsitoli berisinial “TSB”
yang tidak peduli dengan antrian yang diberlakukan dengan mamainkan peran paraf sesuka hatinya. Hal tersebut disampaikan orang tua siswa F. Waruwu di halaman kantor BRI jalan Diponegoro, Gunungsitoli- Sumatera Utara, Senin (19/04/2021).
- Waruwu mengatakan kepada awak media ini, saya heran atas pemberlakuan oknum satpam ini, sudah dua hari kami berulang-ulang datang disini. Kami sudah dicek dan uangnya sudah masuk ke rekening tapi tidak diperkenankan untuk penarikan uang. Kami lihat orang sedang kosong diruang tunggu dan situasi masih waktu pelayan belum jam istirahat dan setelah kami berdebat barulah kami diperkenankan untuk melakukan penarikan, ujarnya.
Lanjut F. Waruwu, Uang yang Sebersar Rp.200.000 belum cukup untuk ongkos ojek kalau pulang pergi jarak jauh dengan berulang kali datang disini, apalagi pada situasi pandemi Covid-19. Besar dugaan kami sebagai orang tua yang diloloskan untuk penarikan uang harus nego lebih dulu kepada oknum satpam, Ungkap orang tua siswa.
Setelah kejadian ini terjadi, ketika hendak awak media ini mengkonfirmasi Kepada kepala Unit BRI Diponegoro Gunungsitoli melalui oknum satpam “TSB” mengatakan pak kepala unit tidak di kantor, apa yang hendak dikonfirmasi bisa melalui saya dengan nada arogan, saya bertugas di BRI ini Sudah 13 tahun dan saya siap dipecat apabila saya bersalah, tutur TSB
Laporan : Murnieli Harefa Rakyat Media Kepulauan Nias
Discussion about this post