LAMPUNG UTARA, RMNEWS.ID-Sikap arogansi dan kurang terpuji diperlihatkan seorang oknum Kepala Sekolah dan oknum guru yang mengajar disalah satu sekolah yang ada di kabupaten Lampung Utara, tepatnya di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Bhakti Angkasa 3 kecamatan Abung Semuli kabupaten setempat. Jum’at (15/01/2021)
Kadek Dwi oknum guru yang tersulut emosi dan menggebrak meja disaat salah satu wartawan mengkonfirmasi dirinya (oknum guru) dan Kepala Sekolah terkait jumlah seluruh siswa yang menerima kartu Program Indonesia Pintar (PIP) tahun 2020 di sekolah tersebut.”Kalau semuanya banyak mas tapi kami ga tau brapa jumlah semuanya, yang cair cuma delapan belas orang saja, kami hanya mengurus 18 ini saja”, terangnya
Disaat wartawan kembali bertanya mengenai mekanisme pencairanya oknum guru tersebut menerangkan bahwa dimasa pandemi covid-19 siswa tidak boleh melakukan pencarian sendiri, dan itu sudah ketentuan dari bank. “Kami mendampingi siswa untuk melakukan pencarian dibank, karena dari pihak bank siswa tidak boleh melakukan pencarian tanpa ada pendampingan dari guru atau pihak sekolah,” ucapnya
Pada saat wartawan bertanya apakah ada print out koran, oknum guru malah tersulut emosinya dan menggebrak meja sambil berkata kata dengan nada tinggi “Kalau tidak percaya silakan mas anda tanyakan langsung kepihak bank. Memang dari sananya tidak ada, anda kayak nya menyudutkan saya,” Bentak Kadek Dwi seraya menggebrak meja.
Parah nya lagi tindakan kurang terpuji oknum guru tersebut dilakukannya di depan kepala sekolah. Dan Kepala sekolah di duga terkesan membiarkan sikap arogansi bawahan nya itu. Kedatangan sejumlah wartawan yang hendak konfirmasi terkait Kartu Indonesia Pintar tahun 2020 rupanya membuat mereka risih dan terusik. Selain oknum guru menggebrak meja sikap kurang terpuji juga dilakukan oleh Heri Susanto seorang oknum Kepala Sekolah, dirinya membohongi wartawan dengan mengatakan bahwa Kepala Sekolah sudah Pulang, padahal dirinya sendiri adalah kepala sekolah tersebut.”Sudah pulang semua mas nggak ada lagi orang ini saya juga mau pulang. Saya pulang dulu”, tuturnya sambil tergesa gesa ingin beranjak pergi.
Heri Susanto selalu kepsek tersebut tidak dapat mengelak saat salah satu wartawan melihat poster kepsek yang di pasang di depan tersebut adalah dirinya”Ya mas, saya sendiri kepseknya”,Ucapnya
Entah apa yang menjadi motif dan alasan oknum kepala sekolah dan guru yang terlihat risih dan terusik dengan kehadiran sejumlah awak media, Seolah ada yang ditutup tutupi. Diminta kepada instansi terkait yang membidangi agar dapat memanggil kepsek dan guru tersebut karena perbuatan mereka diduga tidak pantas karena mereka ada Pendidik bukan Penipu atau pun Preman.(Davi).
(r/davi)
Discussion about this post