Batam – Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Batam bersama Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Kota Batam mengelar Ekraf Festival, bertempat di Atrium Kepri Mall, 11-13 Desember. Ada 60 lukisan dan 15 foto yang ditampilkan pada pameran pertama ini.
Kadisbudpar Kota Batam, Ardiwinata mengatakan Ekraf Festival didukung oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (CHSE). Selama pandemi Kemenparekraf tak henti-hentinya mendukung kegiatan di Kota Batam selama dalam rangka menumbuhkan pariwisata di Kota Batam.
“Di pandemi Covid-19 kita tetap bersemangat, ibarat perang ada pertahanan dan senjata. Pertahanan itu vaksin dan senjata itu obat. Muda-mudahan vaksin segera hadir di Batam,” katanya, Jumat (11/12).
Pameran foto dan lukisan ini menampilkan karya dari anak Batam yang tidak ternilai harganya. Dalam karya tersebut berisikan arti bahaya dan penanganan Covid-19 di Batam.
“Isi foto dan lukisan bagaimana pemerintah mengendalikan dan serius menangani Covid-19 seperti foto check point yang berada di Nongsa, ada lukisan masker, tim medis, tim gugus Covid-19,” sebutnya.
Disbudpar membuka ide kreatif dari anak Batam untuk ditampilkan karyanya sehingga Batam menjadi kota kreatif. Ia menyebutkan ada 17 sub sektor ekonomi kreatif, diantaranya radio, arsitektur, seni rupa, fotografi, fashion dan sebagainya.
“Hari ini kita menampilkan lukisan, foto, dan batik ikan marlin,” sebutnya.
Ardi berharap Ekraf Festival menjadi kegiatan tahunan dan semua bidang ekonomi kreatif ditampilkan. “Pameran pertama dan kita buat lagi tahun depan (2021) dan memberikan ruang teman-teman untuk menampilkan karyanya di pameran nanti,” pintanya.
Direktur Eksekutif BPPD Kota Batam, Edi Sutrisno mengatakan pameran ini terbuka untuk umum khususnya pengunjung mall dan wisatawan nusantara. Kegiatan ini bertujuan sebagai sarana edukasi kepada masyarakat tentang pandemi Covid-19 dan pencegahannya. Selain itu sebagai tempat rekreasi mengisi akhir pekan.
“Pameran seni lukisan tematik diharapkan jadi ajang rekreasi warga Batam mengisi waktu libur,” ucapnya.
Pelukis Batam, Haryanto mengatakan 60 lukisan tersebut merupakan hasil produknya selama pandemi Covid-19 terhitung mulai Bulan Maret. Lukisan tersebut menggambarkan Covid-19 dalam kehidupan sehari-hari.
“Ada yang ketakutan digambarkan lukisan makanan di gantung di pagar, jaga jarak, masker, cuci tangan,” sebutnya.
Ia antusias mengikuti pameran yang digelar Disbudpar Batam. Menurutnya pameran ini bentuk apreasi dari pemerintah menghargai karya anak Batam. “Awalnya saya mengisi waktu luang dengan melukis, saya tidak menyangka hari ini saya bisa menampilkan karya di Kepri Mall,” ucapnya.
(mcb/mb)
Discussion about this post