Batam – Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) melalui Balai Pelatihan Kesehatan (Bapelkes) Kota Batam menggelar pelatihan perdana pendamping Program Intership Dokter Indonesia (PIDI) Regional Barat, Minggu-Jumat (29/11-4/12/2020) bertempat di Harris Hotel, Batam Center.
Dalam kegiatan ini telah hadir; Perwakilan Komite Internsip Dokter Indonesia (KIDI) Pusat, dr. Zainoel Arifin, M. Kes, Fasilitator dan Pengendali Pelatihan, serta Para peserta Pelatihan Perdana Pendamping PIDI.
Pada saat selesai kegiatan dr. Zainoel Arifin, M.Kes Perwakilan Komite Internsip Dokter Indonesia (KIDI) Pusat menerangkan, kegiatan ini dilaksanakan diseluruh Indonesia dengan dibagi tiga tempat.
“Di wilayah Barat diselenggarakan di Batam, di wilayah tengah diselenggarakan di Bandung dan wilayah timur di Makassar. Jumlah peserta hampir 200 dengan dua kelas, di Batam dua kelas, di Makassar dua kelas dan di Bandung tiga kelas,”ucap Zainoel, Jumat (04/12/2020).
Dikatakannya, mengenai peserta calon pendamping ini sudah bekerja, baik di Puskesmas maupun di Rumah Sakit dan mereka ditunjuk oleh pimpinannya untuk mengikuti kegiatan ini.
“Bahwa mereka yang mengikuti kegiatan akan mendapatkan sertifikat, karena itu salah satu syarat untuk menjadi Dokter pendamping PIDI,”kata Zainoel.
Sebab di Indonesia ini ada enam Bapelkes salah satunya di Batam untuk wilayah barat.
“Ia berpesan kepada agar Calon Dokter pendamping dapat menjadi Dokter pendamping PIDI yang bekerja maksimal untuk mendampingi Dokter yang baru lulus atau yang sedang magang,”terangnya.
Menurut salah satu peserta dr. Nasra Aswandi dari Puskesmas Bantal Bengkulu, selama pelatihan ini mereka digodok, dibimbing dan diberikan materi-materi pelatihan agar bisa mendampingi Dokter baru lulus.
“Harapan kami, ilmu yang kami dapat, bisa kami terapkan kepada adek-adek kami. Semoga kedepannya terciptalah dokter-dokter terhebat di seluruh Indonesia dan tidak ada lagi daerah-daerah yang kekurangan dokter dan di pelosok-pelosok Indonesia,”berharap dia.
Sementara itu, menambahkan, dr. Parianti dari Puskesmas Labura, bahwa pelatihan ini sangat bagus untuk pembekalan calon dokter pendamping.
“Pelatihan ini bagi saya baru perdana,”ujarnya.
Asep Zaenal Mustofa, SKM., M.Epid menjelaskan, pelatihan ini memang ada syaratnya dalam Undang-Undang Nomor 36 tahun 2014 dan di Bapelkes Batam dipilih tempat pelatihan untuk penyelenggaraan pelatihan ini.
“Kami bersama bapak Zainoel dari KIDI pusat menyelenggarakan kegiatan ini dengan standar – standar khusus untuk pelatihan tersebut,”ucap Asep.
Jadi peserta yang dilatih ini merupakan dokter baru untuk mendamping, dokter baru untuk menjadi Dokter yang profesional.
Dikatakan, Zaenal Mustofa Kepala Bapelkes Batam, mengajar Mata Pelatihan Anti Korupsi, mendapatkan penilaian dari Peserta Pelatihan Angkatan I, sebagai Fasilitator terbaik ke-2.
“Fasilitator terbaik ke-1, juga dari Bapelkes Batam: dr. Wilda Hayati, M.Kes.k,”tuturnya. (Toni)
Discussion about this post